Posts

Showing posts from July, 2013

Fungsi Manajemen

Setelah sebelumnya saya membahas tentang akuntansi Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan, kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang Fungsi Manajemen. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Fungsi Manajemen?  pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai Fungsi Manajemen mari kita bahas bersama-sama.   Sebuah perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika dikelola dengan cara yang tepat. Para pengelola perusahaan, yaitu dewan komisaris, dewan direktur,dan para manajer, tergabung ke dalam suatu kelompok yang disebut manajemen perusahaan. Manajemen inilah yang bertanggungjawab untuk menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.   Proses manajemen dilakukan melalui aktivitas-aktivitas berikut ini:   1. Perencanaan (planning). Manajemen organisasi menentukan tujuan serta mengidentifikasikan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut.  2. Pengorganisas

Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Setelah sebelumnya saya membahas tentang  Bukti Transaksi  kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan?  pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan mari kita bahas bersama-sama. Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan , misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan.  Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen perusahaan

Objek Biaya

Kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang Objek Biaya. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Menciptakan Pengendalian Internal?  pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai Menciptakan Pengendalian Internal mari kita bahas bersama-sama. Suatu objek biaya (cost object) adalah objek apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dll, dimana biaya diukur dan dibebankan padanya. Contoh: Sebuah mobil adalah objek biaya jika kita ingin menentukan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah mobil.  Akhir-akhir ini, aktivitas, yaitu suatu unit dasar pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi, juga digunakan sebagai objek biaya. Misalnya: pemindahan bahan dan barang, pemeliharaan peralatan, perancangan produk, pemeriksaan produk, dsb.  Keterlacakan (tracebility) adalah kemampuan untuk membebankan biaya pada suatu objek biaya yang layak secara ekonomis melalui suatu hubungan sebab akibat.   1. Biaya lan

Bukti Transaksi

Tahapan pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis data transaksi suatu dokumen atau formulir yang disebut bukti transaksi . Dokumen yang digunakan untuk mencatat data pertama kali, sering disebut dokumen sumber, karena dokumen ini mengandung seluruh fakta mengenai transaksi tersebut.   Bukti transaksi dapat berasal dari perusahaan sendiri  ini disebut bukti intern atau diperoleh dari pihak luar disebut eksternal. Bukti transaksi berguna untuk:  Merekam peristiwa ekonomi/transaksi secara formal.  Memastikan keabsahan transaksi yang dicatat.  Digunakan sebagai rujukan, apabila dikemudian hari terjadi masalah.  Memulai pemrosesan transaksi sesuai dengan siklus akuntansi atau sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal.  BENTUK BUKTI TRANSAKSI  Pada umumnya bukti-bukti transaksi terdiri atas formulir-formulir tercetak, walaupun dalam sistem pengolahan data lainnya bisa berbentuk kartu-kartu pada rekaman dan lain sebagainya contoh blanko kwitansi, nota penjualan, pita

Pengendalian Internal Atas KAS

Setelah sebelumnya saya membahas tentang  Menciptakan Pengendalian Internal  kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang Pengendalian Internal Atas KAS. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Pengendalian Internal Atas KAS? pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai Pengendalian Internal Atas KAS mari kita bahas bersama-sama. Pengendalian internal yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga hal penting dalam pengendalian internal. Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi dan menympan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas .   Kedua semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali

Menciptakan Pengendalian Internal

Setelah sebelumnya saya membahas tentang akuntansi sektor publik kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang Menciptakan Pengendalian Internal. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Menciptakan Pengendalian Internal?  pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai Menciptakan Pengendalian Internal mari kita bahas bersama-sama. Hal pertama yang harus dilakukan untuk melindungi aktiva dan menjamin bahwa semua karyawan melaksanakan prosedur yang ditetapkan, diperlukan pencatatan yang baik. Catatan yang bisa dipercaya akan menjadi sumber informasi yang dapat digunakan manajemen untuk memonitor operasi perusahaan.  Sebagai contoh, apabila perusahaan tidak memiliki catatan yang terinci mengenai peralatan pabrik dan alat-alat lainnya, maka kehilangan salah satu di antaranya dapat terjadi tanpa diketahui, atau kalaupun diketahui akan sulit untuk melacaknya.  Contoh lain, apabila perusahaan tidak memiliki daftar rekening atau kode r

Kebutuhan Akuntansi Pemerintah

Setelah sebelumnya saya membahas tentang akuntansi sektor publik  kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang  Kebutuhan Akuntansi Pemerintah.  Apa diantara kalian ada yang tau mengenai Kebutuhan Akuntansi Pemerintah?  pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai akuntansi sektor publik mari kita bahas bersama-sama. Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan. Tidak saja untuk kebutuhan pihak manajemen suatu entitas, tetapi juga untuk kebutuhan pertanggung jawaban (accountability) kepada banyak pihak yang memerlukan. Hal ini ditunjang oleh semakin berkembangnya teknologi informasi yang memungkinkan masyarakat untuk menilai dan membandingkan suatu entitas lain. Untuk itu tuntutan penyediaan informasi keuangan dan akuntansi semakin dibutuhkan. Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) yang semakin besar merupakan salah satu faktor pentingnya akuntansi peme

Akuntansi Sektor Publik

Setelah saya beberapa hari ini absen untuk melanjutkan pembahasan mengenai akuntansi ini, akhirnya saya kembali lagi untuk melanjutkan thread yang sebelumnya yaitu  Jurnal Penutup Untuk Perusahaan Persekutuan . Di dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Akuntansi Sektor publik , karena akuntansi sektor publik adalah pembahasan kita selanjutnya. Apa diantara kalian ada yang tau mengenai akuntansi sektor publik ? pasti ada yang tau dan ada yang tidak, untuk anda yang tidak atau kurang tau mengenai  akuntansi sektor publik  mari kita bahas bersama-sama. Apa itu akuntansi sektor publik? Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang sangat erat dengan penerapan dan perlakuan  akuntansi  pada sektor publik. Sektor publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan komplek dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada didalamnya, akan tetapi juga kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi le

Jurnal Penutup Untuk Perusahaan Persekutuan

Jurnal penutup untuk perusahaan persekutuan hampir sama dengan jurnal penutup pada perusahaan perseorangan, kecuali:  1. Pemindahan saldo akun laba rugi ke akun modal. Karena pemilik perusahaan perusahaan persekutuan lebih dari satu orang, maka terdapat lebih dari satu akun modal pemiliki perusahaan, yakni sejumlah pemilik perusahan persekutuan tersebut. Oleh karena itu, pembagian laba atau rugi perusahaan harus dibagikan kepada para sekutu dengan cara pembagian yang diatur dalam anggaran dasar persahan.  2. Perusahaan persekutuan memiliki lebih dari satu akun modal.  3. Para sekutu diperbolehkan melakukan penarikan (prive) dalam batas tertentu, sehingga akun prive juga lebih dari satu.  4. Hasil pembagian laba atau rugi dipindahkan dari akun  laba rugi ke akun modal melalui akun prive masing-masing.  Untuk lebih memahami tentang penutupan pada perusahan persekutuan berikut ini diberi contoh proses penutupan yang terjadi di CV Airlangga.  CV Airlangga dengan

Tahapan Penutupan Buku

Menutup Akun Nominal  1. Menutup semua akun pendapatan dengan memindahkan akun pendapatan ke akun ikhtisar laba rugi ( mendebit pendapatan dan mengkredit ikhtisar laba rugi).  2. Menutup semua akun beban dengan cara memindahkan akun beban ke ikhtisar laba rugi (mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban-beban).  3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun modal. Ada dua kemungkinan yang terjadi:  a. Jika Perusahaan memperoleh laba, maka ikhtisar laba rugi di debit dan modal di kredit. b. Jika Perusahaan mengalami rugi, maka modal didebit dan ikhtisar laba rugi di kredit.  4. Menutup akun prive dengan memindahkan saldo akun prive ke akun modal (mendebit modal dan mengkredit prive). Jurnal penutup yang dibuat tergantung bentuk perusahaan yaitu perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Hal ini disebabkan struktur modal yang berbeda diantara ketiga jenis perusahaan 1. Jika akun pendapatan dan beban dipost

Kegunaan Jurnal Penutup

Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca   Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam akun buku besar akan sesuai dengan data yang dilaporkan dalam laporan keuangan . Saldo akun yang tercantum di neraca akan terus diakumulasikan  dari tahun ke tahun. Karena akun tersebut relatif permanen, maka disebut akun riil (real account).  Sedangkan saldo akun yang ada di laporan laba rugi dan saldo akun penarikan pemilik dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik,  tidak diakumulasikan dari tahun ke tahun. Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah-jumlah pada satu periode saja. Maka hal itu disebut sebagai akun sementara (temporary account), atau akun nominal (nominal account).  ini mengidentifikasikan akun dalam kategori akun riil dan akun nominal dan menjelaskan jenis akun yang ditutup pada akihir periode akuntansi.  Akun nominal (nominal account) merupakan akun-akun laba rugi  Akun nominal hanya menunjukkan jumlah-jumlah pada satu period

Ayat Jurnal Koreksi

Koreksi kesalahan hanya dilakukan dengan jurnal koreksi  Koreksi diperlukan karena kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kesalahan terjadi bisa pada waktu menjurnal atau pada waktu memposting. Kesalahan demikian tidak boleh dikoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas menghapus akan menimbulkan kecurigaan seakan-akan telah terjadi ketidakbenaran atau kecurangan.  Koreksi diperlukan karena kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kesalahan terjadi bisa pada waktu menjurnal atau pada waktu memposting. Kesalahan demikian tidak boleh dikoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas menghapus akan menimbulkan kecurigaan seakan-akan telah terjadi ketidakbenaran atau kecurangan. Terdapat dua jenis kesalahan dan prosedur koreksi untuk setiap jenis kesalahan, yaitu:   1. Kesalahan ditemukan sebelum jurnal di posting ke buku besar . Prosedur koreksi adalah mencoret akun. Buat garis lurus dengan tinta merah pada akun atau angka yang salah, kemudian ditulis yang benar dan diberi paraf. 

Jasa di Balik Kos

Akuntansi menggunakan satuan mata uang karena satuan tersebut paling mudah untuk mengkuantifikasi objek atau jasa ke dalam satuan yang homogenus dan juga karena harga dalam satuan uang adalah cara yang sudah umum untuk menyatakan kesepakatan dalam pertukaran.  Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan uang atau harga itu sendiri yang mempunyai arti penting melainkan justru potensi jasa yang ada di balik angka kos lah yang mempunyai arti penting. Potensi jasa tersebut adalah daya, kemampuan, atau Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan uang atau harga itu sendiri yang mempunyai arti penting melainkan justru potensi jasa yang ada di balik angka kos lah yang mempunyai arti penting.  kapasitas yang kalau ditukarkan dapat menimbulkan daya, kemampuan, atau kapasitas lain yang kekuatannya (besarnya) paling tidak sama dengan yang sebelumnya dimiliki perusahaan yang direpresentasi dalam bentuk kos. Misalnya, kas Rp5.000.000 ditukarkan dengan mesin, ini berarti bahwa daya beli (kos Rp.5.000

Mendeteksi Neraca Saldo Yang Tidak Seimbang

Secara normal neraca saldo harus seimbang (balance). Namun ada kalanya neraca saldo yang dibuat perusahaan tidak seimbang (tidak ballance). Oleh karena itu dalam mencatat transaksi dan memindah (posting) ke buku besar serta menghitung saldo membutuhkan ketelitian  yang tinggi.  ini menunjukkan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi yang menyebabkan jumlah neraca saldo menjadi tidak seimbang Mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan neraca saldo menjadi tidak seimbang mutlak diakukan, karena apabila neraca saldo tidak seimbang, maka proses akuntansi berikutnya menjadi tidak dapat dilakukan, sampai ditemukannya kesalahan dan dilakukan penyesuaian ataupun pembetulan (koreksi) kesalahan. Kesalahan- Kesalahan yang Menyebabkan  Jumlah Neraca Saldo tidak Seimbang antara lain yaitu : Kesalahan Posting :  1. Jumlah yang dimasukkan kesuatu akun salah.  2. Debit diposting sebagai kredit dan sebaliknya.  3. Posting  debit atau kredit diabaikan  Kesalahan Saldo Akun

Keterbatasan Neraca Saldo

Neraca saldo belum siap sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan bila terdapat transaksi akrual  Seperti yang telah diilustrasikan pada siklus akuntansi di atas, setelah neraca saldo disusun maka laporan keuangan perusahaan bisa dibuat. Laporan keuangan yang dibuat pada akhir periode harus menunjukkan kondisi yang sebenarnya.  Bila neraca saldo sudah menunjukkan kondisi yang sebenarnya, maka laporan keuanganpun siap untuk dikerjakan. Namun pada kenyataannya, neraca saldo sering tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa  keterbatasan yang melekat dalam neraca saldo.Keterbatasan Neraca Saldo tersebut meliputi :  1. Neraca saldo hanya menunjukkan saldo-saldo akun yang sudah dicatat, sedangkan pada akhir periode ada beberapa transaksi yang belum dicatat dan harus diakui seperti, gaji yang belum dibayar, penyusutan,  suplies yang digunakan dan sebagainya. Transaksi yang bersifat akrual ini perlu penyesuaian. Dengan demikian neraca s

Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo

Setelah melakukan pemindahan dari buku harian ke buku besar langkah berikutnya adalah membuat neraca saldo. Sesuai dengan siklus akuntansi, neraca saldo disiapkan setelah proses posting selesai pada akhir periode.   Sebagai pengingat kembali, proses akuntansi (siklus akuntansi) pada halaman berikut menunjukkan tahapan yang harus dilakukan dalam proses penyiapan laporan keuangan. Ini menunjukkan bahwa neraca saldo disiapkan setelah proses posting selesai dilakukan yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.  Prosedur penyiapan neraca saldo akun-akun buku besar tergantung pada bentuk akun di buku besar. Jika akun buku besar menggunakan bentuk stafel, saldo setiap akun bisa diketahui setiap saat sehingga neraca saldo dapat disusun dengan mengutip jumlah saldo yang telah tersedia pada setiap akun.  Jika akun buku besar menggunakan bentuk skontro atau bentuk akun T, maka saldo setiap akun harus dihitung terlebih dahulu. Langkah pertama yang dilakukan adalah

Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo

Saldo adalah selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah sisi kredit dari suatu akun buku besar Neraca saldo merupakan daftar saldo-saldo akun di buku besar yang dibuat akhir periode Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian ke akun–akun yang bersangkutan di buku besar maka saldo setiap akun dapat dihitung. Saldo adalah selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah sisi kredit. Jika jumlah sisi debit lebih besar, maka saldo akun tersebut dinamakan saldo debit.  Sebaliknya apabila jumlah kredit lebih besar dibanding jumlah debit, maka saldo akun dinamakan bersaldo kredit. Berarti saldo selalu menunjukkan jumlah sisa dari setiap akun yang ada di buku besar. Dengan demikian, saldo merupakan jumlah sisa dari akun yang ada di buku besar. Dengan demikian neraca saldo merupakan daftar dari saldo-saldo akun di buku besar. Neraca saldo yang biasanya juga disebut dengan trial balance disiapkan pada akhir setiap periode. Formulir neraca saldo berbentuk kolom-kolom

Menyiapkan Ayat-ayat Jurnal di Buku Harian

Sebagaimana telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya, sebelum transaksi dijurnal, terlebih dahulu transaksi dianalisis untuk menyusun ayat-ayat jurnal yang akan dimasukkan dalam buku harian. ini menunjukkan transaksi perusahaan jasa Konsultan Cipta Jasa Karya yang didirikan oleh Tn Bagus pada tanggal 1 Agustus 2006 dan beroperasi secara full time.  Transaksi berikut ini akan digunakan sebagai untuk menyiapkan ayat-ayat jurnal dalam buku harian. Sebelum menyusun ayat-ayat jurnal, kita harus lebih dahulu menganalisis pengaruh transaksi terhadap akun-akun baik akun Neraca maupun  akun Laba Rugi. Berikut analisis sesuai urutan  transaksi yang terjadi di atas:  1. Pemilik melakukan  investasi ke dalam perusahaan berupa uang  tunai, perlengkapan dan peralatan Berikut analisis sesuai urutan transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2006:   a. Transaksi ini berpengaruh pada akun kas, akun perlengkapan dan akun peralatan serta akun modal pemilik karena investasi yang dilakukannya k

Pengaruh Transaksi Bisnis Terhadap Akun

Setiap transaksi bisnis yang terjadi disuatu perusahaan, mempengaruhi minimal dua akun Analisis transaksi didasarkan pada aturan pendebitan dan pengkreditan dalam persamaan dasar akuntansi Semua transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam buku harian. Untuk mencatat transaksi ke dalam buku harian ini diperlukan analisis setiap transaksi yang terjadi secara cermat. Analisis transaksi ini merupakan langkah yang paling kritis dalam siklus akuntansi karena langkah ini akan mempengaruhi langkah berikutnya. Analisis diperlukan untuk memahami pengaruh transaksi terhadap akun-akun yang ada dalam persamaan dasar akuntansi. Setiap transaksi bisnis yang terjadi disuatu perusahaan, mempengaruhi minimal dua akun. Berapapun jumlah akun yang terlibat dalam sebuah transaksi, jumlah debit dan kredit akan selalu sama dalam setiap transaksi. Hal ini memenuhi kaidah persamaan dasar akuntansi dimana Aset = Kewajiban + Ekuitas.  Karena persamaan ganda ini dan pengaruh transaksi terha

PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS

Siklus Akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian proses akuntansi Pada bagian sebelumnya telah dipelajari tentang transaksi bisnis yang memberikan informasi awal sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan. Pada bagian ini akan dipelajari langkah-langkah yang diperlukan dalam proses akuntansi secara manual. Langkah-langkah ini disebut dengan siklus akuntansi (the accounting cycle). Jadi siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian proses akuntansi secara manual.   Siklus akuntansi dapat dijelaskan sesuai dengan urutan kejadiannya sebagai berikut:  1. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen sumber (a  source document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi diantaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, faktur pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.  2. Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat me