Konsep Double Entry Recording

Sebelum mencatat dalam jurnal, membuat analisis setiap transaksi keuangan yang terjadi. Analisis transaksi bertujuan mengidenfikasi akun-akun dipengaruhi oleh suatu transaksi, apakah akun-akun jenis harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, dan beberapa jumlah uangnya.

Analisis transaksi bukan suatu bagian dari siklus akuntansi, melainkan hanya membiasakan berpikir secara logis bahwa suatu transaksi mempunyai pengaruh terhadap harta, kewajiban, ekuitas, pedapatan dan beban. Pengaruh transaksi adalah bertambah atau berkurangnya suatu jenis harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, yang menjadi dasar untuk menerapkan aturan debit dan kredit.

1. Akun
Informasi keuangan sangat dibutuhkan setiap saat baik oleh pihak intern maupun pihak ekstern. Untuk memperoleh informasi pada saat dibutuhkan  catatan tersendiri untuk setiap jenis harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban secara individual.

Untuk itu diperlukan formulir khusus untuk mencatat pengaruh transaksi atas perubahan setiap jenis harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh transaksi yaitu penambahan dan pengurangan tiap jenis harta, kewajiban, ekuitas dan pendapatan dan beban disebut akun atau rekening.

Bentuk akun yang paling sederhana adalah akun berbentuk T. Akun bentuk  T  ini mempunyai tiga bagian yaitu:
a. Nama Akun, yang menjelaskan tentang jenis harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
b. Tempat untuk mencatat penambahan dan tanggal terjadinya penambahan
c. Tempat untuk mencatat pengurangan dan tanggal terjadinya pengurangan Akun bentuk T ini tergambar sebagai berikut;

Nama Akun

Sebelah Kiri
(Debit)
Sebelah Kanan
(Kredit)


2. Prosedur Debit dan Kredit
Terminologi debit (D) dan kredit (K) berarti kiri dan kanan, bukan penambahan dan pengurangan, mencatat di debit disebut mendebit, sedangkan mencatat dikredit disebut mengkredit, jika total kedua sisi itu dibandingkan maka akan mempunyai saldo, debit. Apabila jumlah debit lebih besar daripada jumlah kredit, demikian pula sebaliknya, apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit disebut saldo kredit.

Perlu kita mengingat kembali prosedur pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi!. Dalam persamaan dasar akuntansi setiap transaksi mempunyai pengaruh terhadap dua akun atau lebih dalam jumlah yang sama, untuk menjaga supaya saldo tetap sama. Dengan kata lain setiap transaksi debit harus sama dengan transaksi kredit.

Pencatatan di debit dan di kredit untuk suatu transaksi dalam jumlah yang sama merupakan dasar untuk pencatatan double entry system. Pencatatan dengan sistem double entry mencatat dual effect dari suatu transaksi ke akun. Setiap transaksi paling tidak mempengaruhi dua akun masing-masing di sisi debit dan sisi kredit dalam jumlah yang seimbang/sama.

Jadi setiap transaksi dicatat dalam jumlah yang sama baik di sisi debit maupun sisi kredit, sehingga jumlah sisi debit dari semua akun harus sama dengan jumlah semua akun sisi kredit. Aturan mendebit dan mengkredit suatu akun adalah sebagai berikut :
a. Akun Harta: harta bertambah akun yang bersangkutan di debit, sedangkan apabila suatu transaksi mengakibatkan akun tersebut berkurang dicatat di kredit.
b. Kewajiban bertambah dicatat di kredit, sedangkan berkurang dicatat di debit akun yang bersangkutan.
c. Ekuitas 

Dalam persamaan dasar akuntansi dapat kita ketahui bahwa ekuitas bertambah karena adanya investasi pemilik dan pendapatan yang di peroleh, sedangkan berkurang karena pengambilan pribadi dan pembayaran beban. Investasi dari pemilik perusahaan, pengambilan pribadi, pendapatan dan beban dicatat dalam akun yang terpisah :

1) Akun Modal Nama Pemilik, untuk mencatat investasi. Akun modal pemilik ini bertambah dicatat di kredit, berkurang dicatat didebit.

2) Akun Pengambilan Pribadi: Pengambilan kas atau harta lain untuk kepentingan pribadi pemilik mengurangi modal pemilik. Tetapi untuk sementara dicatat dalam akun pengambilan pribadi. Akun di debit kalau pengambilan pribadi bertambah dan dicatat di kredit kalau pengambilan pribadi berkurang.

3) Akun Pendapatan, Jika memperoleh pendapatan maka ekuitas bertambah, oleh sebab itu pengaruh debit dan kredit dalam akun pendapatan sama dengan pengaruh transaksi terhadap modal pemilik. Jadi pendapatan bertambah dicatat di kredit, apabila berkurang dicatat di debit.

4) Akun   Beban. Pembayaran beban akan mengurangi modal pemilik. Karena beban merupakan faktor negatif (mengurangi) pendapatan, sedangkan pendapatan faktor positif (penambahan) modal pemilik, maka sisi penambahan dan pengurangan dari akun beban adalah kebalikan dari akun pendapatan. Jadi akun beban di debit apabila beban bertambah dan di kredit apabila beban berkurang

Popular posts from this blog

Istilah-Istilah Dalam Bertelepon

Teori Marketing Perhotelan

Strategi Dan Perencanaan Pemasaran