Tata urutan pelayanan yang diberikan oleh reception
Bagaimana kalau dia tidak diperlakukan demikian di hotel lain, maka hotel akan meminta sejumlah uang sejumlah yang bisa menjamin harga kamar, sedangkan asumsi biaya lain selain kamar, tidak perlu diminta namun fasilitas tersebut dibatasi seperti mengeluarkan minibar, memblok telepon keluar dll, hal ini dikenal dengan istilah cash basis yang berarti tamu harus membayar setiap transaksi yang digunakan oleh tamu secara tunai, atau tidak diperkenankan di posting ke kamar.
Ketersediaan di sini yaitu tergantung yang mana yang ada, jika ada dua atau tiga kamar yang sesuai kriteria, maka faktor kedua perlu diperhitungkan yaitu probability, artinya dengan dialokasikan di kamar tersebut kemungkinan tamu akan merasa senang, karena di antara yang ada dipilihkan di lantai yang paling tinggi, atau justru yang paling rendah untuk tamu yang sudah berusia lanjut.
Staff di front office dianggap tidak professional oleh tamu. 130 Sebagai langkah antisipasi bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal diatas antara lain:
• Membuat program speedy check-in, yaitu proses check-in dilakukan secara cepat, tidak bertele-tele. (Registrasi bisa dilakukan dalam perjalanan dari bandara ke hotel).
• Menyesuaikan kondisi tamu, jika sangat lelah sehabis perjalanan panjang bisa registrasi di kamar.
• Jika seorang tamu sudah melakukan pemesanan kamar, maka segala formulir dan persyaratannya sudah disiapkan sehingga registrasi hanya mengisi beberapa data saja
Faktor ketiga, seorang receptionist harus berpikir, jika nantinya diperkirakan akan ada 134 walk-in guest, ataupun rombongan yang saat itu sedang dalam status memesan kamar tetapi masih untuk sementara (tentative booking), jika mereka jadi menginap pasti minta di dua lantai untuk semua tamu dari perusahaaan itu, lantai 17 dan 16.
Contoh lain pengalokasihan berdasarkan situasi bisnis hotel tersebut, dalam hal penjualan kamar kepada banyak tamu walk-in, maka receptionist harus berfikir bahwa kamar yang di lantai paling bawah itu yang dijual dulu.
Pembayaran yang dilakukan oleh tamu biasanya berupa uang deposit, pembayaran floating deposit atau titip uang di muka untuk berbagai aktivitas transaksi yang kemungkinan akan terjadi, misalnya tamu berencana akan tinggal cukup lama di hotel tersebut.