Metode Pemasaran Dan Penjualan
Bidang industri jasa memiliki tantangan yang luar biasa mengingat bahwa produk yang dihasilkan memiliki beberapa karakter yang penuh tantangan pada saat menjualnya kepada pelanggan yang berpotensi.Adapun karakter dasar produk industri-jasa dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Intagibility, Produk yang dijual bukanlah dalam bentuk kamar tamu atau ruang
pertemuan namun mereka menjual penggunaan dari ruangan tersebut.Penjual tidak
menjual sesuatu yang pembeli dapat bawa pulang,namun menjual kegunaan atau pengalaman dari rpoduk properti tersebut.Karena itu pembeli harus mengandalkan deskripsi dari produk yang disampaikan oleh penjual.
2. Perishability, produk yang bersifat habis terpakai ini menciptakan tantangan yang
berat dan sangat berbeda dengan industri-barang. Dalam bidang industi-barang yang
tidak laku terjual saat ini dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu berikutnya namun tidak demikian halnya dengan kamar yang kosong malam ini
3. Inconsistency, pelayanan yang diberikan dari satu hotel ke hotel yang lain tidaklah
sama, meskipun terkadang pada chain hotel yang sama. Semua dipengaruhi oleh karakteristik dari tamu maupun karyawan yang meberikan pelayanan.
4. Inseparability, Konsumen industi-jasa mendatangi properti hotel untuk merasakan
kualitas pelayanan, dan pelayanan tersebut dikonsumsi pada tempat dan waktu pelayanan. Hal ini Sangat berbeda dengan industri-barang mereka bisa mengkonsumsi produk yang telah dibeli jauh hari sebelumnya. Banyak sekali metoda penjualan yang diciptakan dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari baik oleh pakar-pakar ilmu pemasaran dan
penjualan dari bidang pendidikan maupun praktisi yang setiap hari bergelut dengan dunia penjualan secara langsung. Salah satu penjualan yang paling mendasar dan sederhana adalah :
a. Selling by Quantity, Menjual dengan metoda kuantitatif dimana hal ini sering sekali
terjadi pada situasi dimana jumlah penyediaan (supply) melebihi jauh diatas jumlah kebutuhan (demand). Periode seperti ini disebut dengan valley season dimana penjualan mengandalkan volume pembelian sehingga harga jual bisa diatur lebih fleksible, misalnya: pada city hotel pada saat periode menjelang dan sesudah lebaran, group untuk acara pertemuan.
b. Selling by Quality, Menjual dengan metoda kualitatif dimana harga jual diatur setinggi mungkin, hal ini sering kali terjadipada situasi dimana kebutuhan (demand) lebih tinggi dari
pada penyediaan (supply) yang biasanya disebut peakseason, misalnya: di resort hotel pada saat musim liburan Sekolah.
c. Selling by Quantity & Quality, Menjual dengan mengkombinasikan 2 metoda
sebelumnya dimana harga pun dapat diatur sesuai dengan jenis kamar, hal ini seringkali terjadi pada saat penyediaan (supply) seimbang dengan kebutuhan (demand) yang biasanya disebut dengan valley season atau untuk hotel yang memiliki jumlah kamar yang dapat dijual banyak dimana untuk memaksimalkan penjualan sebagian dari kamar hotel dijual untuk group dengan mempertimbangkan volume pembelian dan sebagian lagi dijual dengan memperhatikan harga kamar sesuai dengan jenis kamar (suites atau executive floors)