Hubungan Internal-Horizontal
Setelah sebelumnya saya membahas tentang Hubungan Internal-Vertikal. Di dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Hubungan Internal-Horizontal, mudah-mudahan ilmu ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Berikut adalah penjelasannya :
Hubungan internal-horizontal adalah hubungan yang berlangsung secara mendatar antarstaf atau antarkaryawan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setingkat atau selevel. Hubungan ini bersifat informative antarteman bekerja yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan.
Hubungan ini dapat berlangsung secara satu arah atau dua arah. Hubungan satu arah, misalnya A dan B bekerja selevel sebagai karyawan suatu pabrik. A menyampaikan perintah pimpinannya kepada B untuk mengirimkan barang ke luar kota. Diantara A dan B tidak terjadi hubungan instruksi secara timbal balik, karena itu hubungannya disebut hubungan satu arah. Apabila hubungan antar karyawan berlangsung secara timbal balik maka hubungannya disebut hubungan dua arah.
Hubungan kerja yang bersifat internal-horizontal, antara lain hubungan kerja antarpegawai dan hubungan kerja antarstaf.
Hubungan kerja antarpegawai, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
•Hubungannya berlangsung secara satu arah dan dua arah
•Hubungannya tidak bersifat instruktif
•Hubungannya bersifat informative dan koordinatif
•Merupakan hubungan kerja dalam tim, yang harus memperhatikan kerja sama dan saling pengertian.
Hubungan kerja antarstaf, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
•Hubungan kerja bersifat hubungan koordinatif
•Hubungan kerja berlangsung secara dua arah atau secara timbal balik
•Hubungannya bersifat hubungan kerja dalam tim, yang masing-masing staf harus bekerja sama, saling pengertian, dan saling percaya.
Berfungsi tidaknya hubungan internal-horizontal ini, dapat diketahui dan dirasakan dari ada tidaknya hubungan yang akrab dan harmonis di antara para pegawai dalam satu tim kerja. Dalam hal ini peranan pimpinan sangat penting dalam menciptakan hubungan kerja sama yang erat di antara para pegawainya
Hubungan ini dapat berlangsung secara satu arah atau dua arah. Hubungan satu arah, misalnya A dan B bekerja selevel sebagai karyawan suatu pabrik. A menyampaikan perintah pimpinannya kepada B untuk mengirimkan barang ke luar kota. Diantara A dan B tidak terjadi hubungan instruksi secara timbal balik, karena itu hubungannya disebut hubungan satu arah. Apabila hubungan antar karyawan berlangsung secara timbal balik maka hubungannya disebut hubungan dua arah.
Hubungan kerja yang bersifat internal-horizontal, antara lain hubungan kerja antarpegawai dan hubungan kerja antarstaf.
Hubungan kerja antarpegawai, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
•Hubungannya berlangsung secara satu arah dan dua arah
•Hubungannya tidak bersifat instruktif
•Hubungannya bersifat informative dan koordinatif
•Merupakan hubungan kerja dalam tim, yang harus memperhatikan kerja sama dan saling pengertian.
Hubungan kerja antarstaf, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
•Hubungan kerja bersifat hubungan koordinatif
•Hubungan kerja berlangsung secara dua arah atau secara timbal balik
•Hubungannya bersifat hubungan kerja dalam tim, yang masing-masing staf harus bekerja sama, saling pengertian, dan saling percaya.
Berfungsi tidaknya hubungan internal-horizontal ini, dapat diketahui dan dirasakan dari ada tidaknya hubungan yang akrab dan harmonis di antara para pegawai dalam satu tim kerja. Dalam hal ini peranan pimpinan sangat penting dalam menciptakan hubungan kerja sama yang erat di antara para pegawainya
Inti dari pelajaran kita kali ini adalah Hubungan internal-horizontal adalah hubungan yang berlangsung secara mendatar antarstaf atau antarkaryawan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setingkat atau selevel. Hubungan ini bersifat informative antarteman bekerja yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan.