Pembuatan Neraca Lajur
Setelah sebelumnya saya membahas tentang Buku Besar Akuntansi. Di dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Pembuatan Neraca Lajur, mudah-mudahan ilmu ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Berikut adalah penjelasannya :
Ada beberapa bentuk neraca lajur seperti bentuk 6 kolom, 8 kolom dan 10 kolom. Yang dibahas di sini adalah bentuk 10 kolom karena lebih lazim digunakan. Kolom-kolom tersebut terdiri dari kolom neraca saldo (trial balance), kolom penyesuaian (adjustment), kolom setelah disesuaikan (as adjusted), kolom laba-rugi dan kolom neraca. Masing-masing kolom tersebut terdiri dari kolom debit dan kredit sehingga jumlahnya sepuluh kolom.
Pembuatan neraca lajur bisa menggunakan program spread sheet seperti Lotus atau Excel. Dengan menggunakan program ini pembuatan neraca lajur menjadi lebih mudah. Kita tidak perlu direpotkan dengan urusan penjumlahan, apalagi kalau perkiraannya banyak. Program spread sheetmempunyai fungsi (rumus) untuk melakukan penjumlahan. Memindahkan saldo ke kolom neraca juga bisa menggunakan fungsi. Baris berikutnya tinggal copy and paste.
Fungsi If adalah salah satu fungsi yang dapat digunakan untuk memindahkan saldo ke kolom laba-rugi atau neraca. Fungsi if ini adalah fungsi logika. Rumus umumnya adalah if(pernyataan, jika pernyataan benar (true), jika pernyataan salah (false)). Penerapan untuk memindahkan saldo ke laba-rugi misalnya:
If (A7>39;I7;0). A7 adalah baris yang menunjukkan no perkiraan. No perkiraan untuk laba-rugi (nominal account) biasanya diawali angka 4 atau 40 jika dua digit. I7 adalah kolom debit pada kolom setelah penyesuaian. Selain program spread sheet pencatatan transaksi juga bisa menggunakan program aplikasi akuntansi seperti Myob, peach tree dan Dac Easy Accounting (DEA).
Dengan program aplikasi ini penyusunan laporan keuangan lebih mudah lagi. Kita tidak direpotkan oleh urusan posting ke buku besar dan penyusunan neraca lajur. Tinggal catat transaksi melalui jurnal selanjutnya program yang akan memposting ke buku besar. Dari transaksi juga langsung dibuatkan laporan keuangan. Namun, pemahaman akuntansi manual tetap dibutuhkan. Jika tidak kita tidak akan pernah tahu apakah catatan atas transaksi yang kita buat itu benar atau salah. Langkah-langkah pembuatan neraca lajur (work sheet) adalah sebagai berikut:
1. masukkan saldo perkiraan pada kolom neraca percobaan (trial balance). Saldo debit isikan pada kolom debit. Begitu juga saldo kredit masukkan pada kolom kredit.
2. periksa penjumlahan pada kolom neraca saldo. Jumlah ini harus sama (balance) antara kolom debit dengan kredit. Jangan diteruskan bila jumlahnya tidak sama. Hal ini akan menambah kesalahan pada bagian selanjutnya.
3. masukkan jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian (adjustment). Biasanya jurnal ini diberi tanda dengan huruf didepannya untuk memudahkan identifikasi jurnal penyesuaian tersebut. Huruf bisa diganti angka bila perlu. Perkiraan yang tidak ada pada neraca saldo dapat ditambahkan di baris berikutnya.
4. periksa penjumlahan pada kolom penyesuaian. Jumlah ini harus sama (balance) antara kolom debit dengan kredit. Jangan diteruskan bila jumlahnya tidak sama. Hal ini akan menambah kesalahan pada bagian selanjutnya.
5. pada kolom debit setelah penyesuaian (as adjusted), jumlahkan kolom debit pada neraca saldo dengan kolom debit pada kolom penyesuaian. Begitu juga untuk kolom kredit, jumlahkan saldo kredit pada neraca saldo dengan kolom kredit penyesuaian.
6. periksa penjumlahan pada kolom “Setelah Penyesuaian”. Jumlah ini harus sama (balance) antara kolom debit dengan kredit.
7. Pada kolom debit kolom “Laba-rugi”, masukkan saldo debit pada kolom “Setelah Penyesuaian”. Saldo ini merupakan saldo perkiraan beban. Biasanya perkiraan beban bernomer 5 atau 6. hati-hati jangan sampai tertukar dengan perkiraan lain.
8. Pada kolom kredit “laba-rugi” masukkan saldo kredit pendapatan yang ada pada kolom “Setelah Penyesuaian”. Biasanya perkiraan pendapatan bernomer awal 4.
9. Jumlahkan kolom “laba-rugi” baik debit maupun kredit. Kemudian catat selisihnya. Bila kredit lebih besar dari debit berarti laba. Sedangkan jika debit lebih besar dari kredit berarti rugi. Bila rugi catat selisih tersebut di kolom debit. Sebaliknya jika laba catat di sebelah kredit. Kemudian jumlahkan. Jumlah debit dan kredit setelah ditambah laba atau rugi harus sama.
10. lakukan hal yang sama seperti pada kolom laba-rugi untuk kolom neraca. Sebelah debit adalah perkiraan aktiva kecuali akumulasi penyusutan. Sebelah kredit adalah perkiraan kewajiban dan modal.
Inti dari pelajaran kita kali ini adalah Pembuatan neraca lajur bisa menggunakan program spread sheet seperti Lotus atau Excel. Dengan menggunakan program ini pembuatan neraca lajur menjadi lebih mudah.